Kimia Organik 2016 Smk-Smak Makassar
Sabtu, 20 Mei 2017
Minggu, 16 April 2017
Rabu, 22 Februari 2017
TUGAS 6
DASAR PRINSIP :
Prinsip kerja cara ini adalah hidrolisis pati oleh asam menjadi gula pereduksi. Pada penetapan cara Luff dipakai pereduksi garam Cu kompleks, dimana glukosa yang bersifat pereduksi akan mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ atau CuO direduksi menjadi Cu2O yang berwarna merah bata. Kemudian kelebihan CuO ditetapkan dengan cara iodometri.
REAKSI :

CARA KERJA :
Prinsip kerja cara ini adalah hidrolisis pati oleh asam menjadi gula pereduksi. Pada penetapan cara Luff dipakai pereduksi garam Cu kompleks, dimana glukosa yang bersifat pereduksi akan mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ atau CuO direduksi menjadi Cu2O yang berwarna merah bata. Kemudian kelebihan CuO ditetapkan dengan cara iodometri.
REAKSI :

CARA KERJA :
1. Ditimbang sampel kurang lebih 2 gram menggunakan botol timbang atau
menimbang selisih kedalam Erlenmeyer berpendingin tegak 250 ml.
2. Ditambahkan 25 ml HCl 5% kedalam Erlenmeyer
berpendingin tegak 250 ml.
3. Dipanaskan di atas penangas air untuk menghidrolisis
polisakarida menjadi monosakarida kurang lebih 1 jam.
4. Didinginkan, lalu dinetralkan dengan NaOH 3.25%(menggunakan
indicator PP).
5. Diimpitkan dalam labu ukur 250 ml, hingga tanda garis lalu
dihomogenkan.
6. Disaring menggunakan kertas saring dan dipipet 10 ml menggunakan pipet volume 10 ml, kedalam
Erlenmeyer berpendingin tegak 250 ml.
7. Ditambahkan 25 ml larutan luff menggunakan pipet
volume 25 ml, dan dipanaskan diatas penangas air(terjadi reaksi oksidasi
glukosa dan reduksi Tembaga(II) menjadi Tembaga(I), endapan merah bata.
8. Didinginkan ,Kemudian
kelebihan luff(CuO) dalam larutan ditambahkan 25 ml H2SO4 25% dan 10 ml KI 20%(ditambahkan
secara hati-hati).
9. Kemudian secepatnya dititar dengan larutan natrium tiosulfat
0.1 N dengan indicator kanji.
10. Dilakukan juga perhitungan untuk larutan blanko.
11. Lalu dihitung kadar karbohidrat dalam sampel.
Senin, 16 Januari 2017
Senin, 31 Oktober 2016
Langganan:
Postingan (Atom)